KALIMAT
KEILMUAN
Penggunaan kalimat dalam penulisan karya ilmiah perlu
dilakukan secara efektif. Keefektifan kalimat tersebut dapat diukur dari dua
sisi, yaitu dari sisi (a) penulis, dan (b) pembaca. Dari sisi penulis, kalimat
dikatakan efektif jika kalimat yang digunakan dapat mangakomodasi gagasan
keilmuan penulis secara tepat dan akurat. Dari sisi pembaca, pesan kalimat
ditafsirkan sama persis dengan yang dimaksudkan penulisnya. Oleh sebab itu jika
pembaca masih mengalami kebingungan, kesulitan yang mengakibatkan salah
menafsirkan pesan kalimat maka kalimat tersebut belum dikatagorikan efektif.
Kalimat dikatakan efektif jika memiliki cirri (1) gramatikal, (2) logis, (3)
lengkap, (4) sejajar, (5) hemat, dan (6) ada penekanan.
1)
Gramatikal
Kalimat
memiliki cirri gramatikal jika kalimat tersebut disusun mengikuti kaidah bahasa
Indonesia yang berlaku. Untuk memperjelas pengertian tersebut, perhatikan
kalimat-kalimat berikut.
a. Pendapatmu
tentang tafsiran karya sastra itu bersifat subjektif, tidak bisa diterima olehku.
b. Mahasiwa
Ekonomi akan ungkapkan perasaan mereka lewat unjuk karya ilmiah.
c. Para
petani tentu mengharapkan hasil panennya akan cepat terjual dan laba banyak.
d. Di
Negara-negara maju hampir setiap keluarga memiliki mobil pribadi di mana hal
ini sangat mungkin terjadi juga di Indonesia.
Empat kalimat di atas
tidak gramatikal. Contoh kalimat a tidak gramtikal karena strukturnya tidak
benar, kalimat b tidak gramtikal karena bentukan kata transitifnya tidak benar,
kalimat c tidak gramatikal karena karena penggunaan kata gantinya tidak tepat,
dan kalimat d tidak gramatikal karena karena penggunaan kata tanya “di
mana” yang difungsikan secara kata
sambung tidak benar.
2)
Logis
Kalimat dikatakan logis
jika jalan pikiran, atau gagasan keilmuan yang dinyatakan dalam kalimat dapat
diterima kebenarannya oleh akal sehat pembaca. Perhatikan contoh kalimat
berikut.
a. Masalah
perencanaan karangan ini mau saya jelaskan pada pertemuan yang akan datang.
b. Di
pabrik rokok Gudang Garam banyak membutuhkan tenaga kerja wanita, terutama yang
belum menikah.
Kedua kalimat di atas
tidak logis. Kaliamt a tidak logis karena pilihan katanya yang salah. Kata mau
tidak tepat untuk konteks tersebut. Perencanaan karangan tidak mungkin
mempunyai kemauan yang mempunyai kemauan adalah orangnya. Contoh kalimat b
tidak logis karena di pabrik rokok Gudang Garam tidak mungkin membutuhkan
tenaga kerja wanita, yang membutuhkan itu adalah pabrik rokok
Gudang Garam. Penempatan kata depan (di) sebelum subjek mengakibatkan
kalimat itu tidak logis.
3)
Lengkap
Kalimat karya tulis ilmiah perbeda dengan
kalimat percakapan sehari-hari dalam hal kelengkapannya. Dalam kalimat keilmuan
diperlukan penggunaan unsure-unsur wajib, yakni penggunaan subjek, predikat,
objek, dan keterangan secara jelas dan fungsional.
Perhatikan contoh kalimat berikut ini.
a. Agar
tercipta lingkungan yang bersih membutuhkan tenaga , biaya, dan partisipasi
masyarakat yang mengelolanya.
b. Ketidakberhasilan
para penguasaha kecil itu karena
ketidaktahuan mereka dalam mengelola usaha.
c. Para
guru SD sebenarnya sudah berusaha menerapkan, tetapi KTSP itu memang rumit.
d. Bank-bang
di Indonesia sudah mulai berani meminjami pengusaha kecil .
Empat
kelimat di atas tidak lengkap . Contoh kalimat a tidak bersubjek; kalimat b
tidak berpredikat; kalimat c d dan d tidak berobjek.
4)
Sejajar
Kesejajaran kalimat
artinya kesamaan atau keserasian unsur kebahasaaan, misalnya bentukan kata,
atau pola struktur yang digunakan dalam suatu kalimat. Gagasan atau informasi
keilmuan yang sama hendaknya dinyatakan dalam bentukan kata atau pola struktur
kalimat yang sama, sepadan atau sejajar. Perhatikan contoh kalimat berikut ini.
a. Sangat
disayangkan bahwa sampai saat ini pimpinan lembaga peneliitian belum
merekomendasi usulan penelitian ini.
b. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
keadaan menjadi sehat, di antaranya adalah (i) berolahraga, (ii) istirahat
secukupnya, dan (iii) minum yang banyak.
Kedua kalimat di atas
tidak sejajar. Contoh kalimat a tidak sejajar karena pola struktur klausan
pertama terbentuk pasif dan pola struktur klausa kedua berbentuk aktif. Contoh
kalimat b tidak sejajar karena rincian (i) berbentuk kata kerja (ii) berbentuk
kata benda, dan (iii) berbentuk kata sambung.
5)
Hemat
Kalimat dikatakan hemat
jika seluruh unsur yang digunakan dalam kalimat misalnya, kata, istilah, dan
frasa benar-benar mendukung gagasan keilmuan penulisnya. Oleh sebab itu
penggunaan kata, istilah, dan frasa secara mubazir, boros, atau
berlebih-lebihan sebaiknya dihindari.
Perhatikan conton berikut ini.
a. Pembelajaran
tentang sain saat ini perlu penanganan khusus karena banyak para siswa yang
mengeluhkan kesulitan materi
pembelajaran tersebut.
b. Maksud
daripada dicantumkannya subtopik latihan pada setiap modul adalah untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang materi.
Kedua kalimat di atas
tidak hemat karena menggunakan kata ‘tentang’ dan ‘daripada’ yang tidak
mendukung gagasan penulisnya. Kedua kata dalam dua kalimat tersebut seharusnya
dihilangkan.
6)
Penekanan
Gagasan atau informasi
yang dipentingkan oleh penulis perlu diberi penekanan atau emphasis. Hal ini
dilakukan oleh penulis aga informasi yang dinyatakan memperoleh perhatian dari
pembaca. Peenkanan unsur kalimat dilakukan dengan cara (i) meletakkan unsur
yang ditekankan di awal pernyataan, atau
(ii) membubuhi partikel pementing, yakni ‘lah’, ‘kah’, dan ‘pun’. Perhatikan
contoh berikut ini.
a. Wanita
karyawan sepatutnya mendapatkan perhatikan khusus dari perusahaan tempat mereka
bekerja.
b. Dalam
kekacauan yang terjadi di UGM itu, sebaiknya masyarakat mengangagap bahwa
mahasiswalah yang dianggap bersalah.
Dalam contoh kalimat a,
yang ditekankan dalam kalimat tersebut adalah “karyawan wanita”. Karena itu, unsur
tersebut diletakkan di awal kalimat. Demikian juga frasa karyawan wanita, kata
karyawan menempati inti frasa. Kata tersebut berkedudukan sebagai kata yang
diterangkan dan ditempatkan di awal frasa, sehingga susunannya bukanlah wanita
karyawan, tetapi karyawan wanita. Adapun contoh kalimat b, kata yang ditekanan
adalah mahasiswa, sehingga kata tersebut dibubuhi lah, agar pembaca atau pendengar
memperhatikan kata tersebut secara khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar